Pengertian Akhlak Mulia

Berdasarkan dokumen RKJM yang sudah disahkan pada tanggal 2 Januari 2020 halaman 5 E tentang Pilar SMKN 1 Karanggayam, berikuti ini penjelasan tentang akhlak mulia:

Akhlak mulia adalah perilaku manusia yang sesuai dengan tuntunan kitab suci berupa adab atau kesopanan yang telah diajarkan dan dicontohkan oleh Nabi kepada umatnya. Akhlak mulia secara garis besar dibagi menjadi dua. Pertama, berakhlak kepada Tuhan yang Maha Esa. Kedua berakhlak kepada ciptaan Tuhan yang Maha Esa.

Dari pengertian akhlak mulia yang berlaku umum, diturunkan menjadi pengertian secara khusus yang berlaku bagi Muslim, sebagai berikut:

Akhlak berarti perilaku, sikap, perbuatan, adab dan sopan santun. Akhlak mulia berarti seluruh perilaku umat manusia yang sesuai dengan tuntunan Al-Quran dan Hadist  yaitu berupa adab sopan santun yang dicontohkan dan diajarkan Rasulullah Muhammad SAW. kepada seluruh umat manusia ketika beliau masih hidup. Akhlak beliau adalah Al-Quran.

Akhlak atau adab sopan santun yang telah dicontohkan dan diajarkan Rasulullah Muhammad SAW. itu meliputi akhlak manusia kepada Allah SWT. dan Akhlak terhadap sesama ciptaan Allah, termasuk didalamnya akhlak terhadap diri sendiri karena diri sendiri itu termasuk ciptaan Allah Juga, lahir dan batin.

Secara garis besar, akhlak mulia itu dapat dikelompokkan kedalam dua kelompok yaitu:

  • Akhlak kepada Allah

Akhlak mulia kepada Allah berarti mengikuti seluruh perintah yang telah disampikan Allah kepada Rasul yang Maha Mulia Muhammad SAW. Seluruh perintah tersebut sudah tercatat dalam Al-Quran dan Hadist.

  • Akhlak kepada ciptaan Allah

Akhlak terhadap ciptaan Allah meliputi segala perilaku, sikap, perbuatan, adab dan sopan santun sesama ciptaan Allah yang terdiri atas ciptaan Allah yang gaib dan ciptaan Allah yang nyata, benda hidup dan benda mati

Mengingat sangat luasnya cakupan akhlak ini karena menyangkut seluruh aspek kehidupan manusia, maka secara garis besar struktur akhlak mulia terhadap seluruh ciptaan Allah itu dapat digambarkan seperti struktur sederhana berikut ini.

Ciptaan Allah yang gaib

  • Gaib dalam arti positif: malaikat, qada dan qadar, (kiamat, alam kubur, padang mashar, dll), (sorga, neraka dan segala penghuninya), dll
  • Gaib dalam arti negatif: (iblis, jin, syetan) dan benda serta alam gaib lainnya.

Ciptaan Allah yang nyata

  • Sesama manusia: nabi dan rasul, keluarga (diri sendiri, orang tua), (kerabat dekat, kerabat jauh dst.), tetangga dekat dan tetangga jauh, sesama muslim, non muslim.
  • Selain manusia: tumbuhan dan hewan.
  • Benda mati: (bumi dan segala Isinya) dan (benda luar angkasa).

Walau struktur yang disampaikan masih sangat jauh dari lengkap dan sempurna, namun diharapkan akan bisa memberikan gambaran cakupan akhlak mulia yang sudah dicontohkan dan diajarkan Rasulullah Muhammad SAW.

Seluruh sikap dan perilku serta adab sopan santun terhadap semua ciptaan Allah sudah termuat dan tercantum dalam Al-Quran dan Hadist. Tinggal bagaimana kita bisa mempelajarinya secara benar dan teliti serta mengamalkannya

Pembahasan masalah Akhlak  adalah pembahasan yang sangat luas, sama luasnya dengan seluruh aspek kehidupan manusia serta variasi – variasinya.

Secara garis besar fungsi dan tujuan pengamalan akhlak mulia bagi umat manusia adalah:

  • Sebagai pengamalan Syariat Islam

Islam sebagai agama rahmat bagi seluruh alam semesta telah memberikan tuntunan perilaku dan etika secar sempurna, sehingga dengan niat karena Allah SWT, pengamalan akhlak yang mulia itu insya Allah akan menjadi ibadah bagi umat Islam yang mengamalkanya.

  • Sebagai Identias

Akhlak mulia ini diperuntukkan oleh Allah kepada manusia yang berakal budi karena dengan tuntunan akhlak yang mulia akan bisa membedakan antara manusia dengan hewan.

  • Pengatur Tatanan Sosial

Akhlak mulia sebagai pengatur tatanan sosial berarti dengan pengamalan akhlak mulia yang sudah dicontohkan oleh yang Mulia Saydina Muhammad SAW. mengukuhkan bahwa manusia sebagai makhluk sosial tidak akan pernah bisa dan lepas dari pengaruh lingkungannya. Dengan akhlak mulia ini tatanan sosial yang terbentuk  semakin memberikan makna dan nilai yang tidak saling merugikan.

  • Rahmat Bagi Seluruh Alam

Akhlak mulia sebagai rahmat bagi seluruh alam berarti akhlak mulia yang diperuntukkan bagi manusia tidak hanya mengatur tatanan hubungan manusia dengan manusia lainnya, tetapi juga hubungan antara manusia dengan makhluk – makluk lain selain manusia dan alam sekitarnya.

  • Perlindungan Diri dan Hak Azazi Manusia (HAM)

Akhlak mulia sebagai perlindungan diri dan Hak Azazi Manusia (HAM) berarti dengan menjalin hubungan yang baik berdasarkan hukum dan syariat agama, akan terbentuk hubungan yang saling menghargai dan saling menguntungkan.